EKONOMI KERAKYATAN
Pembicara : Ibu Mursida Rambe
Definisi
secara umum mengenai Ekonomi Kerakyatan adalah sistem perekonomian yang di mana pelaksanaan kegiatan,
pengawasannya, dan hasil dari kegiatan ekonomi dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat.
Sedangkan pengertian Ekonomi
Kerakyatan menurut Prof. Dr. Mubyarto yaitu sistem ekonomi yang berasaskan
kekeluargaan, kedaulatan rakyat dan menunjukan pemihakan sungguh-sungguh pada
ekonomi rakyat.
Ciri dari sistem ekonomi kerakyatan diantaranya seperti
dibawah ini:
- Yang
menguasai kebutuhan hidup masyarakat adalah negara atau pemerintah negara
tersbut. Misalnya seperti: bahan bakar minyak, air dan sumber daya alam
yang lainnya.
- Peran
negara di ekonomi ini sangatlah penting akan tetapi tidak dominan, dan begitu
juga perana dari pihak swasta yang posisinya memang penting akan tetapi
tidak mendominasi juga. Sehingga tidak mungkin terjadi kondisi sistem
ekonomi liberal ataupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak tersebut yaitu
pemerintah dan juga pihak swasta hidup berdampingan secara damai dan
saling men-support satu sama lain.
- Di
dalam perekonomian ini masyarakat adalah bagian yang sangat penting,
karena kegiatan produksi yang dilakukan, diawasi dan dipimpin oleh
anggota masyarakat.
- Buruh
maupun modal tidak mendominasi perekonomian sebab ekonomi ini didasari
atas asas kekeluargaan.
Adapun tujuan dari ekonomi kerakyatan,
diantaranya seperti di bawah ini:
- Untuk
membangun negara yang berdikari secara ekonomi, yang berdaulat secara
politik, serta memiliki berkepribadian yang berkebudayaan.
- Untuk
mendorong pemerataan pendapatan masyarakat.
- Dapat
mendorong pertumbuhan perekonomian yang berkesinambungan.
- Dan
untuk meningkatkan efisiensi perekonomian nasional.
- Dan
berikut ini kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi kerakyatan
Terdapat tujuh dosa
sosial yang dapat meluluh lantahkan sendi kehidupan menurut Mahatma Gandhi :
i.
Kekeayaan tanpa kerja keras
ii.
Kenikmatan tanpa nurani
iii.
Ilmu tanpa kemanusiaan
iv.
Pengetahuan tanpa karakter
v.
Politik tanpa prinsip
vi.
Bisnis tanpa moralitas
vii.
Ibadah tanpa pengorbanan.
Dalam Agama Islam kita
mengenal istilah jangan mendekati riba. Riba disini maksud nya adalah uang yang
berbunga menjadi banyak. Tetapi di era sekarang ini banyak sekali orang yang
mendekati riba, contohnya adalah mereka banyak yang meminjam uang dari
rentenir. Sebenarnya Syari’ah itu lebih kepada kepribadian dan tingkah laku.
Komentar
Posting Komentar